Duta Pepelingasih DIY berkolaborasi dengan Tim Advokasi Karst bersama Karang Taruna Desa Klepu dalam acara diskusi yang dilaksanakan di Museum Karst Indonesia pada tanggal 18 Juni 2023 yang mengusung tema "Sinergi Bersama Pemuda Bangun Desa Jaga Lingkungan". Acara ini diharapkan para pemuda semakin peka dan turut serta berkontribusi dalam menjaga lingkungan.
Bertempat di Museum Karst Wonogiri, Tim Advokasi Karst menyelenggarakan kegiatan pengkaderan pemuda peduli lingkungan pada Minggu, 18 Juni 2023. Kegiatan ini terselenggara lewat kolaborasi 'Pepelingasih' Daerah Istimewa Yogyakarta yang mengusung tema 'Sinergi Bersama Pemuda Bangun Desa Jaga Lingkungan'.
Penanggung Jawab kegiatan, Yudi Hamsah mengatakan, pemuda sebagai agen perubahan memang perlu didorong untuk dapat lebih peka serta berkontribusi bagi keberlanjutan lingkungan di masa depan. Dalam pertemuan ini, secara spesifik Tim Advokasi Karst mendorong para pemuda asal Padukuhan Klepu, Gunungkidul untuk dapat berpartisipasi dalam pengelolaan kawasan karst bekas tambang.“Kami mengupayakan pemuda untuk bergerak membangun kawasan karst bekas tambang menjadi tempat wisata yang dikenal publik,” ujar Yudi.
BSenada dengan misi Tim Advokasi Karst, Pepelingasih DIY juga menekankan pentingnya partisipasi pemuda bagi kelangsungan lingkungan. Menurut mereka, permasalahan lingkungan seperti sampah kini kian serius.“Rendahnya kesadaran masyarakat dalam mengelola sampah serta dibarengi intensitas hujan yang tinggi tak pelak menimbulkan banjir. Terlebih, di daerah urban seperti sekarang, daerah resapan air kian menipis akibat semenisasi, bangunan permanen, serta pengaspalan,” jelasnya.
Secara umum, dikatakan Yudi, Pepelingasih DIY menyebut bahwa tanggung jawab pengelolaan lingkungan bukan hanya menjadi milik masyarakat semata. Pemerintah setempat selaku pembuat kebijakan juga harus diikutsertakan. Karenanya, fungsi kolaborasi dan sinergi antarpihak harus berjalan dengan seimbang.“Meski begitu, Pepelingasih DIY tidak menampik bahwa selama ini eksistensi pemerintah masih terasa jauh dari masyarakat. Mereka menyarankan agar masyarakat aktif mengajukan proposal permohonan secara berjenjang yang dapat dimulai dari tingkat padukuhan,” papar dia.
Pemuda dapat menginisiasi beragam aktivitas konservasi lingkungan secara mandiri. Tindakan aktif untuk mengurangi konsumsi barang (reduce), menggunakan barang bekas (reuse), serta mendaur ulang (recycle) sampah merupakan aktivitas sederhana yang dapat dimulai dari keluarga.
Pepelingasih, berbakti untuk negeri 🌱